Selasa, 24 Maret 2015

FORHAGI 6 Tahun

Tahun 2015 menjadi tahun ke enam pergantian panglima komando (ketua) koloni kecil bernama FORHAGI (Forum Kajian Ahad Pagi). Sebuah koloni ecek-ecek dengan jiwa-jiwa luar biasa ini. InsyaAllah.

Sebelum Forhagi muncul, kala itu sebagai ketuanya adalah Mas Sikus. Kami sudah rutin melaksanakan liqo semenjak usia saya smp kelas satu (2003). Perlu saya sampaikan bahwa kata liqo bermakna pertemuan. Berawal dari undangan oleh Pak Jumiran di rumah beliau. Yang intinya mengajak kami untuk tadarus dan bersilaturahmi. Awal mula waktu itu ada sekitar 20 an anak-anak seusia saya.

Naik turun semangat tak melenyapkan koloni ini, terutama sang murobi, Pak Jumiran. Selalu setia mengajari dan mendampingi kami setiap malam Minggu di Masjid Nurul Hidayah untuk belajar membaca kembali Al-Quran. Meskipun yang hadir hanya beberapa saja. Dan beliau tetap menyediakan snack dan minuman untuk kami.

Seiring waktu berjalan. Seiring bertambah usia dan pola pikir, di penghujung tahun 2009 kami sepakat untuk melaksanakan liqo ini secara terjadwal. Melaksanakan liqo setiap ahad pagi dan bersafari dari rumah teman ke rumah teman lainnya secara terjadwal. Dan kami memulai mandiri, dengan menyiapkan snack serta minuman secara bergantian sesuai jadwal dan patner.

Terpilihlah Mas Deny (2009-2010), yang dipercaya untuk memegang kendali liqo yang sudah sistematis itu. Baru munculah nama FORHAGI ( Forum Kajian Remaja Ahad Pagi ) yang tercetus di Masjid Nurul Hidayah pada saat di sela laden sinoman Pengajian Malam Sabtu.
Dan meng-istimewakan Mas Deny, sebagai ketua pertama Forhagi.

Selama beberapa bulan, Forhagi rutin melaksanakan liqonya setiap ahad pagi. Hingga akhirnya kami harus mengalah kepada salah satu kegiatan padukuhan, yaitu latihan sepak bola. Latihan sepak bola yang dilaksanakan setiap minggu pagi di lapangan kayen - sono. 

Dari situlah, hingga saat ini Forhagi melaksanakan liqonya malam hari setiap pekan sesuai kesanggupan tuan rumah (situasional). Dan hingga saat inilah kegiatan latihan sepak bola itu sudah tak nampak lagi semangatnya. Tak nampak semangat paginya yang mengebu-gebu seperti dulu. Namun alhamdulillah, kami (Forhagi) meskipun melaksanakan kegiatan liqo kami di malam hari, semoga saja hingga akhir hayat nanti semangat kami akan selalu semangat pagi. Segar!

Penghujung tahun 2010 pemilihan di rumah makan syifa, koloni ini mengamanahkan kepada saya, Mamat. Menjabat untuk tahun anggaran 2010-2011. Menjadi ketua kedua Forhagi.

Tahun 2011-2012 ada nama Mas Zamrudhi yang terpilih sebagai ketua ketiga. Pemilihan pada makrab di Kalibawang Kulon Progo. Di tahun berikutnya, tahun 2012-2013 ada nama baru lagi, Mas Danang Jatmiko. Terpilih menjadi ketua keempat ketika pemilihan makrab di Samigaluh Kulon Progo di desa pada program penyaluran hewan qurban forhagi.

2013-2014 ada nama baru lagi, mojang atau sosok imporan dari kabupaten sebelah (borobudur, magelang), Mas Aris Saputra. Dipilih akhir tahun 2013 dan mengakhiri kepemimpinannya pada awal tahun 2015. Setahun lebih dikit hehe. Memposisikan diri sebagai ketua kelima.

Dan hingga saat ini, panglima komando koloni kecil bernama FORHAGI keenam dipegang oleh Mas Sapto Tri Handoko. Terpilih dengan perolehan suara 5 suara. Mengalahkan kandidat lain, Mas Faris dengan 3 suara, dan Mas Abi 1 Suara. Total suara dan pemilih ada 9. Karena liqo di rumah Sdr. Geri RT 04 dihadiri 9 anggota dari 12 anggota aktif.

Kemudian dilanjut pembentukan pengurus dan kabinet di rumah makan timbul roso pakem. Dihadiri oleh 10 anggota. Berikut kabinet tersebut :

Ketua : Handoko, Sekretaris : Abi Manyu, Bendahara : Danang Jatmiko, Divisi Koperasi : Dadang Hermawan, Kaderisasi : Suranto, Kemitraan : Zamrudhi, Tabungan dan Qurban : Mamat, Ivent Organizer : Aris Saputro, Publikasi : Deny Rinawan, Olahraga : Terbit dan Alfaris.

Harapan kami, saya pribadi khususnya. Semoga, amanah kecil dan sederhana pada kumpulan beberapa manusia pencari hikmah ini menjadi sarana kita semua belajar kepemimpinan. Yang tetap dimulai dengan iqro. Baca, baca quran. 

Semoga, kami semua tetap bisa menyatukan ritme perjalanan organisasi ini. Saling mengalah dalam kebersamaan. Saling bertukar ilmu, bertukar pengalaman. Semoga organisasi ini akan tetap eksis hingga akhir hayat nanti. Menjadi organisasi yang berisikan insan-insan loyalis terhadap din, agama. Memprioritaskan loyalitasnya terhadap islam. InsyaAllah, Allah bersama dan akan menolong orang yang membantu agamaNya yang dirahmati ini. Aamiin.