Selasa, 11 Agustus 2015

Akar Nafas Hidupku

Aku berpesan lewat disain visual.
Karena aku sadar, aku tak bisa turun kejalan, apalagi berurusan dengan para makelar.

Jauh sebelum gerombolan-gerombolan mobil berisi muatan itu datang. Aku telah memulai berpesan lewat hasil jepretan.
Aku berusaha membuktikan kepada insan yang ada di lingkungan sekitar. Ini lho kawan punya kalian, ini lho hamparan lahan yang begitu exsotif lagi menawan.
Inilah caraku menjaga ke-elokan alam yang selama ini berdampingan. Jepretan-ku akan selalu ku kenang dan ku simpan. Dia yang akan bercerita pada anak cucuku kelak kawan. Yang akan bercerita esok selama-lamanya selama bumi masih berputar.
Karena aku sadar, aku tak akan mampu membendung arus keserakahan yang mereka sebut sebagai pembangunan.
Hingga, hal yang ku-kawatirkan pun akhirnya datang. Yaa, itulah pembangunan (kata mereka). Tanpa pernah memandang dan tau bahwa ini adalah lahan yang begitu subur dengan air yang tak pernah berhenti mengalir.
Inilah caraku. Caraku menjaga sebuah Maha Karya Tuhan Allah SWT, yang ku sebut ' Akar nafas Hidupku '.
Sebuah Potret Kenangan Akar Nafas Hidupku.

Selasa, 24 Maret 2015

FORHAGI 6 Tahun

Tahun 2015 menjadi tahun ke enam pergantian panglima komando (ketua) koloni kecil bernama FORHAGI (Forum Kajian Ahad Pagi). Sebuah koloni ecek-ecek dengan jiwa-jiwa luar biasa ini. InsyaAllah.

Sebelum Forhagi muncul, kala itu sebagai ketuanya adalah Mas Sikus. Kami sudah rutin melaksanakan liqo semenjak usia saya smp kelas satu (2003). Perlu saya sampaikan bahwa kata liqo bermakna pertemuan. Berawal dari undangan oleh Pak Jumiran di rumah beliau. Yang intinya mengajak kami untuk tadarus dan bersilaturahmi. Awal mula waktu itu ada sekitar 20 an anak-anak seusia saya.

Naik turun semangat tak melenyapkan koloni ini, terutama sang murobi, Pak Jumiran. Selalu setia mengajari dan mendampingi kami setiap malam Minggu di Masjid Nurul Hidayah untuk belajar membaca kembali Al-Quran. Meskipun yang hadir hanya beberapa saja. Dan beliau tetap menyediakan snack dan minuman untuk kami.

Seiring waktu berjalan. Seiring bertambah usia dan pola pikir, di penghujung tahun 2009 kami sepakat untuk melaksanakan liqo ini secara terjadwal. Melaksanakan liqo setiap ahad pagi dan bersafari dari rumah teman ke rumah teman lainnya secara terjadwal. Dan kami memulai mandiri, dengan menyiapkan snack serta minuman secara bergantian sesuai jadwal dan patner.

Terpilihlah Mas Deny (2009-2010), yang dipercaya untuk memegang kendali liqo yang sudah sistematis itu. Baru munculah nama FORHAGI ( Forum Kajian Remaja Ahad Pagi ) yang tercetus di Masjid Nurul Hidayah pada saat di sela laden sinoman Pengajian Malam Sabtu.
Dan meng-istimewakan Mas Deny, sebagai ketua pertama Forhagi.

Selama beberapa bulan, Forhagi rutin melaksanakan liqonya setiap ahad pagi. Hingga akhirnya kami harus mengalah kepada salah satu kegiatan padukuhan, yaitu latihan sepak bola. Latihan sepak bola yang dilaksanakan setiap minggu pagi di lapangan kayen - sono. 

Dari situlah, hingga saat ini Forhagi melaksanakan liqonya malam hari setiap pekan sesuai kesanggupan tuan rumah (situasional). Dan hingga saat inilah kegiatan latihan sepak bola itu sudah tak nampak lagi semangatnya. Tak nampak semangat paginya yang mengebu-gebu seperti dulu. Namun alhamdulillah, kami (Forhagi) meskipun melaksanakan kegiatan liqo kami di malam hari, semoga saja hingga akhir hayat nanti semangat kami akan selalu semangat pagi. Segar!

Penghujung tahun 2010 pemilihan di rumah makan syifa, koloni ini mengamanahkan kepada saya, Mamat. Menjabat untuk tahun anggaran 2010-2011. Menjadi ketua kedua Forhagi.

Tahun 2011-2012 ada nama Mas Zamrudhi yang terpilih sebagai ketua ketiga. Pemilihan pada makrab di Kalibawang Kulon Progo. Di tahun berikutnya, tahun 2012-2013 ada nama baru lagi, Mas Danang Jatmiko. Terpilih menjadi ketua keempat ketika pemilihan makrab di Samigaluh Kulon Progo di desa pada program penyaluran hewan qurban forhagi.

2013-2014 ada nama baru lagi, mojang atau sosok imporan dari kabupaten sebelah (borobudur, magelang), Mas Aris Saputra. Dipilih akhir tahun 2013 dan mengakhiri kepemimpinannya pada awal tahun 2015. Setahun lebih dikit hehe. Memposisikan diri sebagai ketua kelima.

Dan hingga saat ini, panglima komando koloni kecil bernama FORHAGI keenam dipegang oleh Mas Sapto Tri Handoko. Terpilih dengan perolehan suara 5 suara. Mengalahkan kandidat lain, Mas Faris dengan 3 suara, dan Mas Abi 1 Suara. Total suara dan pemilih ada 9. Karena liqo di rumah Sdr. Geri RT 04 dihadiri 9 anggota dari 12 anggota aktif.

Kemudian dilanjut pembentukan pengurus dan kabinet di rumah makan timbul roso pakem. Dihadiri oleh 10 anggota. Berikut kabinet tersebut :

Ketua : Handoko, Sekretaris : Abi Manyu, Bendahara : Danang Jatmiko, Divisi Koperasi : Dadang Hermawan, Kaderisasi : Suranto, Kemitraan : Zamrudhi, Tabungan dan Qurban : Mamat, Ivent Organizer : Aris Saputro, Publikasi : Deny Rinawan, Olahraga : Terbit dan Alfaris.

Harapan kami, saya pribadi khususnya. Semoga, amanah kecil dan sederhana pada kumpulan beberapa manusia pencari hikmah ini menjadi sarana kita semua belajar kepemimpinan. Yang tetap dimulai dengan iqro. Baca, baca quran. 

Semoga, kami semua tetap bisa menyatukan ritme perjalanan organisasi ini. Saling mengalah dalam kebersamaan. Saling bertukar ilmu, bertukar pengalaman. Semoga organisasi ini akan tetap eksis hingga akhir hayat nanti. Menjadi organisasi yang berisikan insan-insan loyalis terhadap din, agama. Memprioritaskan loyalitasnya terhadap islam. InsyaAllah, Allah bersama dan akan menolong orang yang membantu agamaNya yang dirahmati ini. Aamiin.

Kamis, 22 Januari 2015

Cikal Dempet

Cikal dempet ; berarti cikal itu tunas pohon kelapa yang masih muda (pendek). Sementara dempet itu gabung ; berdekatan. Jadi bermakna tunas pohon kelapa yang bergabung. Maksudnya secara umum adalah pohon kelapa yang tumbuh mempunyai dua batang dari satu buah kelapa.

Nama cikal dempet sudah sejak lama ada di Padukuhan Kayen, Kelurahan Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Tepatnya di RT 01 RW 43. Selain digunakan sebagai nama jalan, cikal dempet juga digunakan sebagai nama lapangan.

Jalan cikal dempet ada di sebelah barat tugu lele. Dari tugu lele lurus menuju ke arah barat hingga kali untuk aliran irigasi yang biasa disebut masyarakat sebagai guyangan sapi. Nama guyangan sapi sendiri muncul karena adanya sebuah cekungan selebar sekitar 6 meter x 4 meter, yang biasa digunakan warga Padukuhan Kayen maupun warga luar untuk ngguyang sapi maupun kambing. 

Lapangan cikal dempet juga ada di RT 01, di bagian paling ujung Padukuhan Kayen, hampir berdekatan dengan kali boyong yang berbatasan dengan Dusun Lempong, Kecamatan Ngaglik. Meski lapangan cikal dempet tak luas. Hanya berukuran kurang lebih 55-an meter x 40-an meter dan berkualitas sangat-sangat di bawah standart. Seperti rumput liar yang tumbuh disana sini, kerikil yang berserakan dan tiang gawang yang hanya terbuat dari bambu saja. Namun hal itu lantas tak harus membuat kita menutup sebelah mata kita, karena peran dan fungsi lapangan ini tak bisa dikatakan sepele. Karena di lapangan ini, telah beberapa (bahkan banyak) insan yang berhasil mengasah skill olahraga terutama sepakbola.

Hingga saat inipun, lapangan cikal dempet masih eksis digunakan sepakbola oleh anak-anak maupun pemuda di sore hari, juga digunakan untuk sarana olahraga oleh siswa-siswi SD Muhammadiyah Kayen. Oleh warga RT 01 sendiri, sebagai tuan rumah cikal dempet, lapangan ini juga memiliki peran penting dalam membangun kebersamaan. Seperti kerjabhakti pembersihan rumput lapangan, penggalian selokan lapangan dari sedimentasi, pelaksanaan acara syawalan, pelaksanaan acara tahunbaru dan kegiatan lainnya. Dan karena adanya lapangan cikal dempet berpadu dengan bangunan gardu ronda di bagian utara lapangan, sehingga menjadikan pendangan mata menjadi luas; hal inilah yang menjadi salahsatu alasan kenapa pos ronda RT 01 selalu ramai setiap malam.

Lalu yang menjadi pertanyaan adalah " kenapa bisa nama cikal dempet yang digunakan? " . Oke, mari kita ulas bersama informasi yang berhasil saya dapatkan dari beberapa narasumber. 

Diceritakan, bahwa dahulu kala, entah tahun berapa konon di tempat ini diwilayah RT 01 atau juga yang sering disebut tanah tegalan sering dijumpai tunas kelapa yang bercabang yang mempunyai dua batang pohon dari satu buah kelapa. Entah ada berapa banyaknya, saya sendiri kurang tahu karena terbatasnya informasi yang saya dapatkan dari narasumber. Sehingga, dari momentum atau kejadian tersebutlah dicetuskan nama cikal dempet sebagai panenger (penanda) nama lapangan dan nama jalan.

Cikal dempet sendiri sebenarnya saat ini masih ada, masih tumbuh di halaman depan rumah Ibu Ir. Lestari, istri dari (alm) Prof. Dr. Ir. Suhardi, M.Sc. Ada di samping gerbang Joglo Suhardi. Cikal dempet itu saat ini sudah besar tinggi menjulang kurang lebih dengan ketinggian 8 meter. Memang tak banyak orang yang mengetahui. Maka dari tulisan ini, saya berusaha berbagi fenomena unik yang ada di tengah-tengah kita, yang ada di lingkungan kita. Sesuatu yang sangat biasa-biasa saja, sesuatu yang tak sempat menjadi bagian dari pikiran kita, bahkan sesuatu yang tak pernah tercetus oleh pikiran kita. 

Cikal dempet, dua kata sederhana yang sarat makna dan sejarah.

Sebenarnya masih banyak fenomena unik lainnya yang ada di kampung kita, di ndeso kita Padukuhan Kayen. Seperti tugu lele, dan berbagai nama kali : kedung, blewehan, ngepeh, gejlik tengah, ngori, pulao, ledok, watu kengser, dan hingga nama kayen sendiri itu apa. Oke, jika suatu saat ada waktu dan otak ini mau meluangkan waktu, akan saya ulas pula. Atau dari sahabat ada yang mau berbagi? Hehe. Its okay, sangat saya anjurkan. Demi pengetahuan kita bersama akan kampung kita, Padukuhan Kayen.

Akan saya update foto-foto pendukung : Jalan Cikal Dempet, Lapangan Cikal Depmet, dan Pohon Cikal Dempet itu sendiri. Oke Sampai jumpa.

Selasa, 06 Januari 2015

Damai Indonesiaku

Islam adalah agama kedamaian. Agama rahman rahim. 

Aku akan sedikit berbagi info, atau katakan juga ilmu kalau ini bermanfaat. 
Yang tentu referensi ini kudapat dari beberapa sumber yang pernah ku baca, di berbagai artikel. 

Ketika dunia heboh dengan berita terorisme, yang mengatasnamakan identitas atau mengenakan simbol islam. Tentu saya sebagai seorang muslim cukup kecewa akan hal itu. Kenapa harus selalu mereka (yang menggunakan identitias dan simbol islam) yang melakukan berbagai tindak teror. Seperti bom bunuh diri di berbagai daerah. 

Yang saya bicarakan di Indonesia saja yaa. Seperti kejadian bom bunuh diri di jakarta - hotel marriot, bom bunuh diri di bali tahun 2004 silam, dan berbagai penggrebekan dengan drama baku tembak yang terjadi di malang mauoun di beberapa tempat di jawa tengah, yang terkenal dengan basis atau daerah persembunyian para 'teroris'.

Lagi dan lagi, mereka menggunakan identitas seorang islami, terlihat dari nama mereka apa yang disampaikan media. Entah, mereka asli islam ataupun bukan saya tak tahu. Wallahualam bisawab. Aku lantas tak mempercayai media begitu saja. Aku tak akan percaya seratus persen bahwa mereka benar-benar islam. Bisa saja ada konspirasi atau sandiwara di belakang mereka. Yang sengaja menjatuhkan image islam di mata dunia. Bahwa islam identik dengan kekerasan. Islam identik dengan teroris.

Kembali pada kalimat paling atas dalam artikel ini. Yaitu islam adalah agama kasih dan sayang. Agama rahman agama rahim. Lalu, aku akan tetap membantah bahwa islam adalah teroris. Islam bukan kekerasan. Islam adalah agama damai. Terkait berita di media, yang menyebutkan berbagai identitas dan simbol islam sebagai teroris. Aku tetap tak akan setuju. Aku tak akan mengatakan mereka islam garis keras. Aku tak mengenal akan hal itu. Tetapi aku mengenal jika islam adalah tegas. 

Indonesia, negara kepulauan dengan penduduk islam terbesar di dunia. Sungguh sebuah prestasi dan sebutan yang mengharukan. Sudah kita ketahui bersama kawan. Bahwa Islam masuk dan menyebar di Indonesia dibawa oleh PARA PEDAGANG dari tanah arab. Mereka berdagang membaur dengan para warga pribumi. Kemudian berkembang dengan masuk ke bidang kesenian. Yang kita kenal dengan Para Wali Songo.

 Dan peninggalan mereka berupa : wayang dgn cerita islami, lagu-lagu dengan makna filosofi islami seperti lir-ilir, aktivitas ritual pribumi seperti nyadran, wiwitan, sedekahan, di masuki acara berdoa dalam bahasa arab yaitu aktivitas islami. Dan masih banyak lagi jika kita niat tuk menggali peninggalan sejarah penyebaran Islam di nusantara. Karena keterbatasanku, jadi saya belum bisa menyampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti.

Namun, jika kita lihat dan tengok lagi kawan. Bangsa manakah yang menindas rakyat Indonesia dahulu kala. Dengan penjajahan, perampokan, eksploitasi tenaga dan hasil bumi masyarakat pribumi. Menindas, dengan harus ada pertumpahan darah. Dengan berbagai alat perang seperti tank, mortir, rudal, pistol, dan masih sangat banyak lagi. Mereka adalah bangsa Belanda. Yang mana kita ketahui bersama bahwa mereka membawa paham juga beragama NON MUSLIM. 

Seolah kita sudah akan dilupakan oleh sejarah kawan. Mari berfikir sejenak. Bahwa Islam adalah agama kedamaian. Bukan agama peperangan.

Islam didakwahkan, islam di sebarkan dengan jalan baik santun, ramah. Bukan perang. Maka, siapa teroris ?!